Minggu, 23 Februari 2014

Seputar Jamaah Wahdatul Ummah



Mukaddimah
            Jamaah Pengajian Manaqib  “Wahdatul Ummah” (WU) didirikan atas dasar kesadaran dan keinsyafan bahwa setiap manusia hanya bisa memenuhi kebutuhannya bila bersedia untuk hidup bermasyarakat. Dengan bermasyarakat, manusia berusaha mewujudkan kebahagiaan dan menolak bahaya yang mengancam dirinya.  Persatuan, ikatan batin, saling bantu membantu dan keseiakataan merupakan prasyarat dari tumbuhnya persaudaraan (al-ukhuwwah) dan kasih sayang (al-rahmah) yang menjadi landasan bagi terciptanya tata kemasyarakatan yang baik dan harmonis.

            Wahdatul Ummah sebagai Jamaah manaqib adalah wadah bagi komunitas umat yang berada di sebuah kampung Krapyak Semarang Barat dan pengikut-pengikutnya. Didirikan pada hari Jumat Kliwon, tanggal 15 Pebruari 2013 M bertepatan 4 Rabiuts-tsani 1434 H atas saran, permintaan dan petunjuk seorang Ulama Besar Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya di Pekalongan. Dengan demikian Wahdatul Ummah merupakan komunitas keagamaan yang bertujuan untuk ikut membangun dan mengembangkan insan dan masyarakat yang bertakwa kepada Allah Swt, cerdas, terampil, berakhlak mulia, tenteram, adil dan sejahtera.
Dari mukaddimah di atas dapat ditunjukkan bahwa; Pertama, manusia adalah makhluk sosial. Kedua, perjuangan menegakkan ajaran Islam Ahlussunnah Waljamaah (aswaja) harus ditingkatkan, Ketiga, berdirinya WU didorong oleh terjadinya pengaruh/serangan ajaran wahabi yang sudah berubah nama dan strategi perjuangannya, baik langsung maupun tersembunyi. Rasulullah Saw bersabda;

سَتَفْتَرِقُ اُمَّتِى عَلَى ثَلاَثِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً ، اَلنَّاجِيَةُ مِنْهَا وَاحِدَةٌ وَالْبَاقُوْنَ هَلْكَى ، قِيْلَ وَمَنِ النَّاجِيَةُ ؟ قَالَ : اَهْلُ السُّنَّةِ وَاْلجَمَاعَةِ ، قِيْلَ وَمَا السُّنَّةُ وَالْجَمَاعَةُ ؟ قَالَ : مَا اَنَا عَلَيْهِ وَاَصْحَابِى
Artinya :“Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan; yang selamat di antara sekian itu hanya satu, sedang selebihnya akan celaka. Rasulullah ditanya: “Siapakah yang selamat itu?” Rasulullah manjawab: Ahlussunnah wal Jamaah! “Ditanya (lagi): Apa itu Ahlussunnah wal Jamaah?” Rasulullah menjawab : “ialah pijakanku dan sahabat-sahabatku”. (HR. Thabrany)

            Keempat, Wahdatul Ummah adalah murni “majelis keagamaan, keilmuan dan zikir” artinya kegiatan bergerak bersama di bidang dakwah, pengajian, kajian, taklim dan dzikir yang dilandasi ajaran Islam Ahlussunnah Waljamaah. Memiliki komitmen santun, cantik dan menarik. Langkah dan kegiatannya selalu disesuaikan dengan ajaran agama, budaya dan norma masyarakat. Demikian juga sasaran dan langkahnya adalah hal-hal yang diperintahkan oleh agama baik mengenai urusan ubudiah (hablum minallah) maupun muamalah (hablum minan nas). Kelima, untuk mencapai tujuan tersebut diusahakan serangkaian kegiatan (usaha dan program) yang dilandasi oleh dasar dan paham keagamaan Ahlussunnah Waljamaah, di dalam sebuah negara yang berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 berikut perubahannya.



Visi dan Misi
Visi :   Tercapainya Insal Kamil Berkepribadian Muslim Sejati Berdasarkan Islam Ahlussunnah Waljamaah, Cinta Tanah Air, Persatuan dan Kebangsaan Negara RI, bahagia dunia dan akhirat.

Misi :  Menyelenggarakan,
1.    Majelis dzikir, dan doa bersama. Mengamalkan bacaan al-Fatihah, Istighatsah, Maulid Nabi Muhammad Saw dan Manaqib Syaikh Abdul Qadir al-Jailani.
2.    Belajar membaca al-Quran, serta taklim kitab; Kifayah al-Atqiya’, Syaikh Zainuddin al-Malaybari al-Fanany, Kitab Jami’ul Ushul fi al-Auliya’, Kamsyakhanawi. Kitab Subul al-Salam, As-Shan’any. Kitab al-Nur al-Burhani, KH. Muslih Futuhiyah, Mranggen, Kitab Syarh al-Sudur, Imam Abdurrahman al-Suyuthi.
3.    Kegiatan sosial, menyantuni anak-anak yatim, dluafa dan fakir-miskin.
4.    Menyambut dan memperingati Hari-hari Besar Islam; Bulan Muharram, Maulid Nabi, Isra Miraj, Nisfu Syaban, Nuzul al-Quran, pengumpulan dan distribusi Zakat Fitrah/mal, Qurban dan Khataman al-Quran.
5.    Menyelenggarakan ibadah-ibadah sunah, Shalat Tasbih, Awwabin, dan Shalat Hajat secara berjamaah.
6.    Menerbitkan Buletin “Suara Aswaja” Wahdatul Ummah.
7.    Menyelenggarakan selamatan/kenduri, Kehamilan, aqiqah, khitan, pernikahan, kematian dan kelahiran baik dalam lingkungan jamaah maupun di luar jamaah sesuai permintaan.
8.    Wisata Ziarah para wali Allah baik yang masih hidup maupun yang wafat.

Arti Lambang Jamaah Manaqib
            Lambang komunitas organisasi Jamaah Manaqib “Wahdatul Ummah” adalah bunga teratai hijau diliputi Sembilan Bintang di sekitarnya. Bunga hijau dimaksudkan Islam harus ditampilkan dengan santun, cantik dan menarik. Sembilan Bintang terdiri; lima di atas bunga berarti; Nabi Muhammad Rasulullah Saw, Khulafa’ al-Rasyidin, Abu Bakar as-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Sedang empat yang lain berada di bawah bunga mengandung arti empat madzhab; Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafii dan Imam Hanbali. Dilingkupi lafadz bacaan; Jamaah Manaqib Syaikh Abdul Qadir al-Jailani melengkung di atas bunga. Lafadz bacaan; Wahdatul Ummah Krapyak Kota Semarang melengkung di bawah bunga.
Jamaah Manaqib “Wahdatul Ummah” adalah komunitas umat yang menampilkan Islam dengan santun, cantik dan menarik, meneladani kehidupan Rasulullah Muhammad Saw, Khulafa’ al-Rasyidin dan ulama Salaf al-Shalih. Dalam beribadah dan bermuamalah mengikuti salah satu madzhab yang empat, terutama Imam Syafii. Bidang akhlak/tasawuf mengikuti Imam al-Ghazali dan Imam Junaid al-Baghdadi. Kegiatan utama menyelenggarakan bacaan manaqib, istighatsah, mujahadah, dzikir, taklim dan maulidur Rasul.

Tujuan Jamaah Manaqib “Wahdatul Ummah”
1.    Untuk mempersatukan langkah bersama dalam melakukan berbagai kegiatan demi terciptanya kemaslahatan masyarakat, kemajuan bangsa, ketinggian harkat dan martabat manusia.
2.    Memelihara, melestarikan, mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam Ahlussunnah Waljamaah dan menganut salah satu mazhab empat, Imam Hanafi, Maliki, Syafii dan Hambali.
3.    Untuk membentengi diri dari pengaruh dan ajaran Wahabi serta yang berafiliasi kepadanya.
4.    Ikut serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
5.    Memelihara Persatuan dan Kesatuan umat atas dasar ukhuwah Islamiah, Wathaniah dan Basyariah di dalam Negara RI.

Tempat Kegiatan : Rumah-rumah Jamaah WU di lingkungan RW 06, Wilayah Kota Semarang dan sekitarnya sesuai dengan permintaan dan kebutuhan masyarakat serta Jamaah Manaqib Wahdatul Ummah.

Sekretariat: Semua kegiatan administrasi, manajemen dan surat menyurat dipusatkan di alamat: Jalan Galungan III/Gg.1/96 Krapyak Semarang Barat Kota Semarang 50146. Telepon: (24) 7620366. Hp. 081325075367 (Murobbi), 085799995464 (Ketua). E-mail;iqbalbusyairi@gmail.com

Peserta dan anggota (Jamaah) :
1.    Masyarakat Islam di lingkungan RW 06 Kelurahan Krapyak dan sekitarnya. 
2.    Umat Islam Wilayah Kota Semarang dan sekitarnya.
3.    Umat Islam dari Kecamatan Kangkung, Kendal Jawa Tengah
4.    Jamaah Pengajian “Kalam Ilahi”  Warga Madura di Semarang

Program Jangka Panjang
1.    Mendirikan Gedung Majelis Taklim “Wahdatul Ummah”
2.    Mendirikan Pesantren Anak Usia Dini, dan anak usia 7-12 tahun.
3.    Pendidikan dan Pelatihan Pidato/MC, Mubaligh/Mubalighah
4.    Pendidikan dan Latihan Manasik Haji dan Umrah.
5.    Pendidikan dan Latihan Penyelenggaraan Janazah.
6.    Mendirikan Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sadakah (LAZIS)
7.    Mengusahakan terbitnya Badan Hukum sebagai payung Jamaah “WU”.

Murobbi/Pengajar
            Jamaah Manaqib Wahdatul Ummah dalam kegiatannya di pandu, dibimbing, dididik, dan dibina oleh ulama, ustadz/ustadzah,
1.    Secara Spiritual di bimbing oleh Maulana Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya.
2.    Pelajaran Al-Quran dibimbing oleh Moh. Reza Fauzi, Hj. Siti Yulikhah Ridwan, Balya Dinaminka Hayatuna.
3.    Pelajaran Diba’, Barzanji, Simdud Durar, Burdah dan Maulid Nabi, Manaqib Syaikh Abdul Qadir al-Jailani diasuh oleh H. Moh. Iqbal Busyairi.
4.    Kajian Islam meliputi ; Keimanan (Aqidah), Keislaman (Syariah), akhlak/Tasawuf dan dzikir Tharikat Qadiriyah-Naqsabandiyah diasuh oleh H.A.Busyairi Harits.
5.    Kesenian diasuh oleh Erik, Agus Suminto, Hj. Puji Astuti, Nur Ngindani dkk.
6.    Kasidah, dzikir dan istighatsah di pandu oleh ustadz Sirajudin dan Moh Farli.

Demikian sekilas profil Jamaah Manaqib Syaikh Abdul Qadir al-Jailani “Wahdatul Ummah”  Krapyak Kota Semarang,  mohon doa, dukungan dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara kaum muslimin, semoga sukses dan selalu mendapatkan Ridla Allah Swt. Amin.[]

2 komentar:

  1. alhamdulillah blog jamah manakib wahdatul ummah sudah bisa terbit. semoga media ini bisa dijadikan wahana silaturrahmi dan menimba ilmu terutama bagi santri-santri yang sudah tidak berdomisili di wilayah Krapyak Semarang.
    semoga blog ini bisa terus eksis dan selalu update.
    amiin.
    Nur Cahyo Dwi Nugroho

    BalasHapus
    Balasan
    1. amiin mas, doanya selalu..insya Allah kami tetap konsisten membentengi akidah anak-anak muslim dengan Ahlussunnah wal jamaah

      Hapus