Mukaddimah
Jamaah Pengajian Manaqib “Wahdatul Ummah” (WU) didirikan atas
dasar kesadaran dan keinsyafan bahwa setiap manusia hanya bisa memenuhi kebutuhannya
bila bersedia untuk hidup bermasyarakat. Dengan bermasyarakat, manusia berusaha
mewujudkan kebahagiaan dan menolak bahaya yang mengancam dirinya. Persatuan, ikatan batin, saling bantu
membantu dan keseiakataan merupakan prasyarat dari tumbuhnya persaudaraan (al-ukhuwwah) dan kasih sayang (al-rahmah)
yang menjadi landasan bagi terciptanya tata kemasyarakatan yang baik dan
harmonis.
Wahdatul Ummah sebagai Jamaah manaqib adalah wadah bagi
komunitas umat yang berada di sebuah kampung Krapyak Semarang Barat dan
pengikut-pengikutnya. Didirikan pada hari Jumat Kliwon, tanggal 15 Pebruari
2013 M bertepatan 4 Rabiuts-tsani 1434 H atas saran, permintaan dan petunjuk
seorang Ulama Besar Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya di
Pekalongan. Dengan demikian Wahdatul Ummah merupakan komunitas keagamaan yang
bertujuan untuk ikut membangun dan mengembangkan insan dan masyarakat yang
bertakwa kepada Allah Swt, cerdas, terampil, berakhlak mulia, tenteram, adil
dan sejahtera.
Dari mukaddimah di atas dapat
ditunjukkan bahwa; Pertama, manusia adalah makhluk sosial. Kedua, perjuangan menegakkan ajaran
Islam Ahlussunnah Waljamaah (aswaja) harus ditingkatkan, Ketiga, berdirinya WU didorong oleh terjadinya pengaruh/serangan
ajaran wahabi yang sudah berubah nama dan strategi perjuangannya, baik langsung
maupun tersembunyi. Rasulullah Saw bersabda;
سَتَفْتَرِقُ
اُمَّتِى عَلَى ثَلاَثِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً ، اَلنَّاجِيَةُ مِنْهَا وَاحِدَةٌ
وَالْبَاقُوْنَ هَلْكَى ، قِيْلَ وَمَنِ النَّاجِيَةُ ؟ قَالَ : اَهْلُ السُّنَّةِ
وَاْلجَمَاعَةِ ، قِيْلَ وَمَا السُّنَّةُ وَالْجَمَاعَةُ ؟ قَالَ : مَا اَنَا
عَلَيْهِ وَاَصْحَابِى
Artinya :“Umatku akan terpecah
menjadi 73 golongan; yang selamat di antara sekian itu hanya satu, sedang
selebihnya akan celaka. Rasulullah ditanya: “Siapakah yang selamat itu?”
Rasulullah manjawab: Ahlussunnah wal Jamaah! “Ditanya (lagi): Apa itu
Ahlussunnah wal Jamaah?” Rasulullah menjawab : “ialah pijakanku dan
sahabat-sahabatku”. (HR. Thabrany)
Keempat,
Wahdatul Ummah adalah murni “majelis keagamaan, keilmuan dan zikir” artinya
kegiatan bergerak bersama di bidang dakwah, pengajian, kajian, taklim dan
dzikir yang dilandasi ajaran Islam Ahlussunnah Waljamaah. Memiliki komitmen
santun, cantik dan menarik. Langkah dan kegiatannya selalu disesuaikan dengan
ajaran agama, budaya dan norma masyarakat. Demikian juga sasaran dan langkahnya
adalah hal-hal yang diperintahkan oleh agama baik mengenai urusan ubudiah (hablum minallah) maupun muamalah (hablum minan nas). Kelima, untuk mencapai tujuan tersebut diusahakan serangkaian
kegiatan (usaha dan program) yang dilandasi oleh dasar dan paham keagamaan
Ahlussunnah Waljamaah, di dalam sebuah negara yang berlandaskan Pancasila dan
Undang-undang Dasar 1945 berikut perubahannya.
Visi dan Misi
Visi : Tercapainya Insal
Kamil Berkepribadian Muslim Sejati Berdasarkan Islam Ahlussunnah Waljamaah, Cinta
Tanah Air, Persatuan dan Kebangsaan Negara RI, bahagia dunia dan akhirat.
Misi : Menyelenggarakan,
1.
Majelis
dzikir, dan doa bersama. Mengamalkan bacaan al-Fatihah, Istighatsah, Maulid
Nabi Muhammad Saw dan Manaqib Syaikh Abdul Qadir al-Jailani.
2.
Belajar
membaca al-Quran, serta taklim kitab; Kifayah al-Atqiya’, Syaikh
Zainuddin al-Malaybari al-Fanany, Kitab Jami’ul Ushul fi al-Auliya’,
Kamsyakhanawi. Kitab Subul al-Salam, As-Shan’any. Kitab al-Nur
al-Burhani, KH. Muslih Futuhiyah, Mranggen, Kitab Syarh al-Sudur,
Imam Abdurrahman al-Suyuthi.
3.
Kegiatan
sosial, menyantuni anak-anak yatim, dluafa dan fakir-miskin.
4.
Menyambut
dan memperingati Hari-hari Besar Islam; Bulan Muharram, Maulid Nabi, Isra
Miraj, Nisfu Syaban, Nuzul al-Quran, pengumpulan dan distribusi Zakat
Fitrah/mal, Qurban dan Khataman al-Quran.
5.
Menyelenggarakan
ibadah-ibadah sunah, Shalat Tasbih, Awwabin, dan Shalat Hajat secara berjamaah.
6.
Menerbitkan
Buletin “Suara Aswaja” Wahdatul Ummah.
7.
Menyelenggarakan
selamatan/kenduri, Kehamilan, aqiqah, khitan, pernikahan, kematian dan
kelahiran baik dalam lingkungan jamaah maupun di luar jamaah sesuai permintaan.
8.
Wisata
Ziarah para wali Allah baik yang masih hidup maupun yang wafat.
Arti Lambang
Jamaah Manaqib
Lambang
komunitas organisasi Jamaah Manaqib “Wahdatul Ummah” adalah bunga
teratai hijau diliputi Sembilan Bintang di sekitarnya. Bunga hijau dimaksudkan
Islam harus ditampilkan dengan santun, cantik dan menarik. Sembilan Bintang
terdiri; lima di atas bunga berarti; Nabi Muhammad Rasulullah Saw, Khulafa’
al-Rasyidin, Abu Bakar as-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali
bin Abi Thalib. Sedang empat yang lain berada di bawah bunga mengandung arti
empat madzhab; Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafii dan Imam Hanbali.
Dilingkupi lafadz bacaan; Jamaah Manaqib Syaikh Abdul Qadir al-Jailani
melengkung di atas bunga. Lafadz bacaan; Wahdatul Ummah Krapyak Kota Semarang
melengkung di bawah bunga.
Jamaah Manaqib “Wahdatul Ummah”
adalah komunitas umat yang menampilkan Islam dengan santun, cantik dan menarik,
meneladani kehidupan Rasulullah Muhammad Saw, Khulafa’ al-Rasyidin dan ulama
Salaf al-Shalih. Dalam beribadah dan bermuamalah mengikuti salah satu madzhab yang
empat, terutama Imam Syafii. Bidang akhlak/tasawuf mengikuti Imam al-Ghazali
dan Imam Junaid al-Baghdadi. Kegiatan utama menyelenggarakan bacaan manaqib,
istighatsah, mujahadah, dzikir, taklim dan maulidur Rasul.
Tujuan Jamaah
Manaqib “Wahdatul Ummah”
1. Untuk mempersatukan langkah bersama dalam
melakukan berbagai kegiatan demi terciptanya kemaslahatan masyarakat, kemajuan
bangsa, ketinggian harkat dan martabat manusia.
2. Memelihara,
melestarikan, mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam Ahlussunnah Waljamaah
dan menganut salah satu mazhab empat, Imam Hanafi, Maliki, Syafii dan Hambali.
3. Untuk
membentengi diri dari pengaruh dan ajaran Wahabi serta yang berafiliasi
kepadanya.
4. Ikut serta
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
5. Memelihara
Persatuan dan Kesatuan umat atas dasar ukhuwah Islamiah, Wathaniah dan
Basyariah di dalam Negara RI.
Tempat
Kegiatan : Rumah-rumah Jamaah WU di lingkungan
RW 06, Wilayah Kota Semarang dan sekitarnya sesuai dengan permintaan dan
kebutuhan masyarakat serta Jamaah Manaqib Wahdatul Ummah.
Sekretariat: Semua kegiatan administrasi, manajemen dan surat menyurat
dipusatkan di alamat: Jalan Galungan III/Gg.1/96 Krapyak Semarang Barat Kota
Semarang 50146. Telepon: (24) 7620366. Hp. 081325075367 (Murobbi), 085799995464
(Ketua). E-mail;iqbalbusyairi@gmail.com
Peserta dan
anggota (Jamaah) :
1.
Masyarakat
Islam di lingkungan RW 06 Kelurahan Krapyak dan sekitarnya.
2.
Umat Islam
Wilayah Kota Semarang dan sekitarnya.
3.
Umat Islam
dari Kecamatan Kangkung, Kendal Jawa Tengah
4.
Jamaah
Pengajian “Kalam Ilahi” Warga Madura di Semarang
Program Jangka
Panjang
1.
Mendirikan
Gedung Majelis Taklim “Wahdatul Ummah”
2.
Mendirikan
Pesantren Anak Usia Dini, dan anak usia 7-12 tahun.
3.
Pendidikan dan
Pelatihan Pidato/MC, Mubaligh/Mubalighah
4.
Pendidikan dan
Latihan Manasik Haji dan Umrah.
5.
Pendidikan dan
Latihan Penyelenggaraan Janazah.
6.
Mendirikan
Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sadakah (LAZIS)
7.
Mengusahakan
terbitnya Badan Hukum sebagai payung Jamaah “WU”.
Murobbi/Pengajar
Jamaah Manaqib Wahdatul Ummah dalam
kegiatannya di pandu, dibimbing, dididik, dan dibina oleh ulama,
ustadz/ustadzah,
1.
Secara Spiritual
di bimbing oleh Maulana Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya.
2.
Pelajaran
Al-Quran dibimbing oleh Moh. Reza Fauzi, Hj. Siti Yulikhah Ridwan, Balya Dinaminka
Hayatuna.
3.
Pelajaran Diba’,
Barzanji, Simdud Durar, Burdah dan Maulid Nabi, Manaqib Syaikh Abdul Qadir
al-Jailani diasuh oleh H. Moh. Iqbal Busyairi.
4.
Kajian Islam
meliputi ; Keimanan (Aqidah), Keislaman (Syariah), akhlak/Tasawuf dan dzikir
Tharikat Qadiriyah-Naqsabandiyah diasuh oleh H.A.Busyairi Harits.
5.
Kesenian diasuh
oleh Erik, Agus Suminto, Hj. Puji Astuti, Nur Ngindani dkk.
6.
Kasidah, dzikir
dan istighatsah di pandu oleh ustadz Sirajudin dan Moh Farli.
Demikian
sekilas profil Jamaah Manaqib Syaikh Abdul Qadir al-Jailani “Wahdatul
Ummah” Krapyak Kota Semarang, mohon doa, dukungan dan partisipasi
Bapak/Ibu/Saudara kaum muslimin, semoga sukses dan selalu mendapatkan Ridla
Allah Swt. Amin.[]
alhamdulillah blog jamah manakib wahdatul ummah sudah bisa terbit. semoga media ini bisa dijadikan wahana silaturrahmi dan menimba ilmu terutama bagi santri-santri yang sudah tidak berdomisili di wilayah Krapyak Semarang.
BalasHapussemoga blog ini bisa terus eksis dan selalu update.
amiin.
Nur Cahyo Dwi Nugroho
amiin mas, doanya selalu..insya Allah kami tetap konsisten membentengi akidah anak-anak muslim dengan Ahlussunnah wal jamaah
Hapus